Jumat, 21 Mei 2010

wawancara lansia




Hasil wawancara pada Lansia


NAMA : Mahroem Siti
TEMPAT LAHIR : 25 november 1925

KETERANGAN
Menikah : Pada tahun 1942
Suami : Amir Lahar
Anak : 7
Cucu : 17
Cicit : 17


Setelah berhasil untuk diwawancarai didapatkan info mengenai Lansia tersebut...



Nenek Mahroem siti, atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan “OMA”, Menikah diumur 17th pada jaman Jepang, beliau menikah dikarenakan takut dijadikan tentara Jepang sebagai wanita penghibur, Saat ini usia beliau sudah 84th. Diusianya yang telah senja ini Oma tidak merasa kesepian seperti Lansia pada umumnya, sebab oma tinggal bersama suami dan anak yang ke lima, Evi. Yang memiliki tiga orang anak, dan salah satu diantaranya mengalami keterbelakangan mental. Oma memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan cucunya yang memiliki keterbelakangan mental tersebut.

Beberapa waktu lalu, oma mengalami kecelakaan (jatuh dalam kamar mandi) yang mengakibatkan pendarahan didaerah kepala dan mengharuskan untuk mendapat perawatan medis khusus berupa jahitan di kepala, dan seminggu yang lalu oma baru saja check up ke rumah sakit untuk melepas jahitan di kepalanya, kondisi fisik oma saat ini dalam keadaan sehat karena beliau cukup menjaga pola makannya, tidak seperti lansia pada umumnya yang sering sakit-sakitan.

Pada tahun 1983 beliau mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji, oma hanya pergi sendiri tanpa suaminya, awalnya oma merasa takut tetapi akhirnya beliau dilindungi oleh sosok pemuda yang tak dikenal. Untuk kesehariannya Oma mengisinya dengan istirahat, beribadah, masak, dan menonton telivisi, oma sangat senang jalan-jalan ke mall untuk membeli belanjaan atau Cuma sekedar melihat-lihat, beliau hobby menulis diary setiap hari sejak tahun 1983 hingga saat ini.
Oma terlihat sebagai orang yang mempunyai deffence mechanism yang cukup kuat, di setiap ceritanya oma selalu mengalihkan subjeknya sebagai orang lain. Sebisa mungkin oma selalu menutupi ceritanya, maka dari itu oma senang menulis buku diary karena beliau memiliki sifat yang introvert. Namun diakhir ceritanya beliau selalu memberikan nasihat-nasihat tentang kehidupan.

Oma bertemu dengan suaminya pada umur 15th, dan itu merupakan cinta pertama, pacar pertama, suami pertama dan terakhir. Mereka telah menikah selama 68th ,dalam berumah tangga oma jarang sekali bertengkar,sesekali mereka bertengkar karena masalah anak, dan perbedaan prinsip dalam mendidik anak, saat oma sudah menjalin hubungan sama opa, oma sempat di cintai oleh orang jepang akan tetapi oma tetap memilih opa sebagai pasangan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar