Selasa, 22 Desember 2009

BERSIKAP TEGAS

Bersikap tegas adalah soal kepercayaan diri yang tinggi dan kemampuan untuk membela diri. Tegas bukan berarti harus berkata dengan keras dan mengekspresikan diri dengan muka marah, Tetapi tegas adalah berkata dengan jelas dan tidak bertele-tele.

Bersikap tegas juga bisa membuat diri kita di hargai oleh orang lain, untuk itu harus didasari dengan suatu kejujuran. Selain itu sikap tegas bisa membangun kharisma didalam diri kita. Saya mempunyai beberapa tips yang bisa meningkatkan diri kita agar bisa menjadi pribadi yang tegas.

  1. Nyatakan pendapatmu dengan jelas
  2. Biasakan untuk berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan saat dalam bimbingan belajar
  3. Bicaralah dengan muka menatap kedepan
  4. Lihatlah mata orang jika kamu sedang berbicara dengannya
  5. Bicaralah dengan jelas dan jangan berbisik
  6. Tentukan sasaran dan berjuanglah untuk mencapainya.

MAU NEMBAK? TAPI BINGUNG SI TARGET TIPE ORANG SEPERTI APA? COCOKKAN DISINI…

a. TIPE GEMERLAP

Penampilannya selalu keren, wangi, penuh dengan aksesori yang mahal. Dia memang care banget sama penampilan, selalu mengikuti trend dan berusaha untuk jaim. Asiknya, dia punya wawasan yang luas dan rasa ingin tahu yang kuat, terutama tentang trend. Eh dia romantis loh. Setia? Tergantung dari kita untuk menyesuaikannya. Soalnya pada dasarnya dia selalu ingin membahagiakan kita. Apapun yang di minta ingin dikabulkannya.

Nah, Buat menaklukkan target berkarakter ini, kita kudu ngimbangi dengan menambah wawasan, nggak bosan ngintip trend, biar kalau diajak ngomong nyambung. Puji penampilannya dengan antusias, dan bicaralah dengan lembut, mesra, dan penuh perhatian.

b. TIPE PERFEKSIONIS

Wah, ngadepin karakter seperti ini, penuh mental baja. Dia sosok tegas ,pertimbangannya panjang, dan selalu ingin tampil sempurna. Dia juga paling suka mengkritik, rada cemburuan, tapi penuh perhatian.

Ya, dia paling suka memberi kejutan yang bikin kamu terkesan. Rasa sayangnya juga besar dan menyimpan rasa takut kehilangan yang gede juga. Makanya, dia sangat menyukai tipe yang penurut, nggak banyak ngatur, sedikit manja plus penuh perhatian.

Nah, buat yang menaklukan hatinya, kita mau nggak mau harus mengikuti aturan mainnya. Jika masih dalam tahap wajar, rasanya nggak apa-apa tuh. Memberi perhatian pada penampilannya dan kesabaran yang lebih, sepertinya akan mampu membuat hatinya luluh.

c. TIPE EGOIS

Ciri-ciri kelewat pede, paling alergi kalau dikritik, nggak banyak ngomong, sok jaim, tapi pintar meredam emosi, dan selalu ingin tampil dingin. Ssst…dia selalu ingin jadi pahlawanmu, ingin melindungimu setiap saat buat menunjukkan rasa kasih sayangnya. Dia juga tergolong senang suasana romantis dan ingin selalu tampak mesra. Dia puas banget jika melihat orang lain iri.

Mau bikin dia bertekuk lutut? Puji aja terus setinggi langit yang bikin hatinya tersanjung dan melambung. Sering ajak diskusi yang akan membuatnya kagum. Eh, jangan coba-coba memuji orang lain didepannya. Dia pasti bakal sebel banget. Paling sip,sih, gunakan sms atau telepon untuk sekedar memperhatikannya.

d. TIPE COOL

Bawaannya sudah pasti tenang, nggak banyak ngomong, nggak suka basa-basi, tampil seadanya, agak tertutup, dan cenderung misterius. Asiknya, dia bikin kita merasa aman, tenang, dan pede. Sosoknya yang sederhana, membuatnya nggak cerewet sama penampilan kita. Kesetiannya juga boleh diandalkan.

Buat ngedeketinnya, jangan tampil over acting. Dia paling sebel, tuh. Mending diajak ngobrol tentang hobinya, dan hal-hal lain yang nggak berbau wah. Jika ingin cepat menggaetnya, ciptakan suasana yang bikin dia penasaran. Jaga jarak adalah sikap yang ampuh untuk membuatnya semakin tergila-gila sama kita.

Minggu, 20 Desember 2009

BUNUH DIRI ITU MENULAR

Media dan Perilaku Meniru

Kendati peniruan bunuh diri ( copycat suicide ) lebih tepat dipakai untuk mengistilahkan bunuh diri yang menjalar diantara kelompok teman, namun tak terlalu berbeda dengan perilaku bunuh diri yang ditularkan lewat berbagai bentuk media. Umumnya lantaran paparan yang begitu menonjol, kejadiannya dramatis, sensasional, dan disiarkan terus menerus oleh media.

Begitu banyak bukti bahwa media mempunyai andil besar terhadap perilaku bunuh diri. Umumnya remaja dan dewasa muda yang muda yang mempunyai faktor risikolah yang banyak mengimitasi perilaku bunuh diri dengan mungut metode yang sama. Kebetulan cara melompat dari gedung yang tinggi menjadi semacam tren akhir-akhir ini, baik dipusat perbelanjaan, gedung apartemen jangkung yang mulai menjamur, menara tinggi, maupun sejenisnya.

Masuk akal, apalagidi kota besar, terutama Jakarta, yang tengah berlomba membangun gedung-gedung tinggi, cara mengakhiri hidup semacam itu akan menjadi masalah, sebagaimana Hongkong yang saat ini sudah mulai berpikir untuk mengembangkan sistem pengamanan lewat arsitektur bangunan yang tak mengundang orang untuk mengakhiri penderitaan mereka ditempat tersebut. Hal itu termasuk bagaimana mengamankan jembatan-jembatan yang menjadi ikon kota.

Mungkinkah pengelola gedung ( termasuk yang memberikan izin mendirikan gedung ) di Indonesia mulai berpikir dan bertindak seperti itu? Hal ini tak boleh dianggap sepele bila tak ingin melihat korban berjatuhan kembali. Semua komponen masyarakat ikut bertanggung jawab. Termasuk media massa, terutama dalam pemberitaan yang berpotensi ditiru masyarakat. Misalnya mengenai peristiwa bunuh diri, seyogianya media memberitakan secara lebih bertanggung jawab, akurat, dan lebih sensitive memegang etika reportase. Diharapkan media menghindari cara pemberitaan yang sensasional, terlalu didramatisasi, menghindari pelaporan secara detail, apalagi lokasi tempat dan cara kematian secara eksplisit.

Hal penting lain, tidak melakukan penyederhanaan penyebat masalah karena bisa menafikan kausa kompleks bunuh diri yang sebenarnya lebih penting. Kerap berbagai reportase menyebutkan penyebab bunuh diri karena faktor tunggal, misalnya karena impitan ekonomi atau masalah dengan pasangan. Akibatnya, kelompok orang yang sedang mengalami “nasib” buruk serupa dan sudah terlintas ide untuk mati, seakan diberikan justifikasi untuk hal yang sama. Lebih-lebih bila ada “model” yang bisa di tiru, atau Celebrity Suicide, seperti yang terjadi diberbagai penjuru dunia.

Saat ini di beberapa Negara sedang gencar terjalin kerja sama antara media massa dan institusi terkait untuk membuat semacam media guidelines dalam pemberitaan bunuh diri . ini membawa hasil yang menggembirakan, terutama menghindari terjadinya copycat.

Kesehatan Mental

Tindakan bunuh diri bukanlah sesederhana yang sering dibicarakan selama ini. Begitu berliku lorong suram yang memberi gurat cerita nestapa tersebut. Sebuah interaksi rumit yang terjalin antara faktor biologik, genetik, psikologik, sosiobudaya, ekonomi, masalah interpersonal, kepribadian, dan masalah psikiatrik. Bukan karena faktor tunggal. Perilaku bunuh diri ini menunjukkan salah satu indicator tingkat kesehatan mental yang buruk di masyarakat.

Sembilan puluh persen perilaku bunuh diri memang berkaitan erat dengan masalah kesehatan mental dan kedaruratan medik. Ketika faktor mendasar tak diatasi, tak ayal jumlah kasus bunuh diri akan terus melambung karena faktor pemicunya kian menyeruak, membuat kehidupan seakan tersedak.

Media diharapkan lebih terlibat dan memberikan informasi akan tersedianya sarana bantuan bagi orang-orang yang sedang kalah ini. Sudah saatnya pula masyarakat mulai bergerak menyediakan sarana bantuan bagi sekelompok orang yang seakan terperangkap dalam labirin suram. Jangan biarkan mereka merasa tak ada harapan. Kita bisa mengulurkan tangan untuk sekedar menampung kegundahan mereka, bukan menyalahkan, tetapi memberikan dukungan.

Sebagian besar dari mereka terbukti mengurungkan niat bunuh dirinya ketika ada akses seseorang yang empatik, mau memahami, mendengarkan, dan memberikan dukungan yang bisa mengenyahkan noktah keputusan. Bahwa penderitaan tak layak diselesaikan lewat jalan pintas.

Patut diingat, yang meninggal hanyalah sebagian kecil dari perilaku bunuh diri yang diberitakan. Yang baru berniat atau tidak fatal tentu jauh berlipat kali jumlahnya. Inilah fenomena gunung es taraf kesehatan mental yang memburuk. Seakan menjadi silent killer yang tak terendus sehingga kita alpa mengantisipasi.

Lembaga nirlaba semacam samarintans atau papyrus yang sudah berdiri di berbagai belahan dunia mungkin bisa dipungut sebagai bahan inspirasi dengan beberapa modifikasi lokal. Lembaga yang bisa menjadi sumber informasi lengkap dan memberikan udara segar bagi orang-orang yang membutuhkan tempat bersandar. Memberikan secercah lentera bagi orang-orang yang sedang melihat penderitaan tanpa harapan. Bahwa ada hikmah dibalik musibah.

Sumber :

Nalini Muhdi ( kompas hari sabtu, bulan desember 2009 )

Sabtu, 19 Desember 2009

MENGUNGKAPKAN PENGALAMAN-PENGALAMAN TIDAK MENYENANGKAN DAPAT MENINGKATKAN KESEHATAN FISIK.

Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa tindakan anda mengungkapkan emosi-emosi negative dapat meningkatkan anda pada resiko terkena berbagai penyakit dari tekanan darah tinggi hingga kanker. Dan, berkebalikan dengan apa yang mungkin anda kira, jika anda berkeras menuruti kemauan anda sendiri, dan mengeluh jika tidak, mungkin keadaan anda akan lebih baik daripada jika anda selalu berusaha mempertahankan penampilan ceria.

Apakah anda orang yang terbuka atau tertutup?

Jika dihadapkan pada stimulus yang menggugah emosi ( misalnya, cerita atau gambar yang tidak menyenangkan ), orang yang tertutup tidak menunjukkan respons yang jelas, sedangkan orang yang terbuka bereaksi secara lebih terbuka. Namun, orang-orang yang tidak banyak menujukkan respons lahiriah cenderung bereaksi dengan stress batin yang lebih berat, seperti yang bisa diukur dengan frekuensi detak jantung dan konduktansi kulit. Juga ketika diminta untuk berbicara melalui Tape Recorder tentang pengalaman pribadi mereka yang paling traumatis, orang-orang yang mau mengungkapkan detail-detail yang paling pribadi dan mebuat stress menunjukkan konduktansi kulit ( stress yang lebih rendah ) dari pada mereka yang ceritanya tidak terlalu pribadi dan mengesalkan.

Eksperimen-eksperimen ini menyiratkan bahwa jika pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan ditekan, mereka akan menimbulkan dampak lebih berat pada sistem saraf otonom daripada jika pengalaman-pengalaman tersebut diungkapkan baik secara verbal maupun nonverbal.

APAKAH SEBAGIAN TEMPRAMEN “ BAIK “ DAN YANG LAIN “ BURUK “?

Dari satu perspektif, kita keliru kalau memandang tempramen secara mutlak. Suatu tempramen tertentu bisa berubah menjadi individu yang dapat menyesuaikan diri dengan baik atau buruk bergantung pada sejauh mana tempramentersebut cocok dengan tuntutan dan harapan orang lain, suatu konsep yang kadang-kadang dikatakan sebagai “ kebaikan penyesuaian diri “. Masyrakat yang berbeda memberikan nilai yang berbeda pada profil tempramen yang berbeda, dan pekerjaan atau subkultur yang berbeda mungkin dengan norma-norma budaya yang dominant.

Pada tingkat perkembangan, yang dimaksud disini adalah bahwa kecenderungan tempramen bawaan seorang bayi biasanya akan memancing respons yang berbeda dari ibu atau perawatnya, bergantung pada budaya atau tempramen individual sang ibu atau perawat itu sendiri. Bayi yang cenderung sedih biasanya akan mengembangkan kepribadian yang berbeda bergantung apakah ibunya orang jerman atau jepang sebab ibu-ibu jerman pada umumnya mengharapkan anak-anak mereka dapat mengatasi sendiri tantangan-tantangan emosi mereka.

Namun, kita hanya bisa melangkah sejauh ini dalam relativisme bebas kita. Semua manusia, tidak peduli apa budaya mereka memiliki respons stress biologis yang negative terhadap suara bayi menangis. Sampai taraf tertentu, ini dapat memenuhi tujuan yang bermanfaat sebab hal itu dapat mendorong timbulnya usaha untuk menenangkan, memberi kenyamanan, dan menjalin ikatan. Tetapi tangisan yang berlebihan juga bisa menyebabkan sang ibu menghindari atau bahkan tidak menyukai bayinya. Dari budaya manapun, bayi yang cenderung sedih, yang ibunya menghindari atau tidak menyukainya, jauh lebih mungkin untuk menjadi orang yang sulit menyesuaikan diri dari pada mereka yang ibunya mendatang dipengaruhi oleh reaksi-reaksi yang di timbulkan oleh tempramen bawaannya, dan tempramen-tempramen tertentu cenderung membawa serta resiko-resiko tertentu pula.

DHEA ( Suplemen Hormon yang diuji baru-baru ini, dapat membuat manula merasa muda kembali )

Suatu hormon misterius belakangan ini berdiri ditengah-tengah peperangan yang panas antara kepentingan financial, medis, dan intelektual karena berbagai komunitas medis menyatakan bahwa ia mampu menyembuhkan penyakit-penyakit dari kanker hingga depresi, dan bahkan membalikan proses biologis penuaan itu sendiri. Hormon tersebut, yang sedang dipromosikan sebagai obat ajaib uplemen diet di toko-toko kesehatan dan bahkan melalui internet, adalah Dehydroepiandrosterone , yang lebih dikenal dengan DHEA.

Apakah DHEA?

Dhea adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal pada primata manusia, kera, dan monyet dan beberapa spesies lain. Pada manusia dank era, kadar hormon itu meningkat tajam selama masa pubertas dan memuncak pada masa dewasa muda, setelah itu, kadar DHEA turun tanpa dapat dihentikan lagi hingga pada usia, hanya tersisa dalam kadar yang sangat sedikit dalam darah.

Mengapa Turun? Tidak ada yang tahu pasti. Kita hanya tahu bahwa DHEA diubah secara metabolis menjadi steroid seks oleh berbagai jaringan tubuh. Tetapi mungkin ini hanya sebagian kecil dari cerita yang panjang.

Dalam suatu kajian perintisan belakangan ini, Pria dan wanita usia setengah baya hingga usia tua yang mengidap penyakit depresi berat diberi suplemen DHEA selama empat minggu. Semua pasien menunjukkan peningkatan suasana hati yang signifikan menurut instrument tes standar, dan juga peningkatan dalam ingatan verbal. Ketika pengobatan dihentikan, depresi dan ingatan kembali pada kadar sebelumnya.

DHEA sebagai pelindung terhadap penyakit jantung dan kanker.

Beberapa kajian membuktikan adanya korelasi antara kadar DHEA yang rendah dan penyakit koroner-arteri. Pemberian suplemen DHEA terbukti mampu mencegah agregasi trombosit darah, dan dengan demikian menurunkan resiko serangan jantung atau stroke. DHEA dapat juga berperan dalam meningkatkan sistem imun, kadar DHEA yang rendah ternyata dapat juga berkorelasi dengan beberapa jenis kanker, dan suplemen DHEA dapat meningkatkan produksi sel-sel “ pembunuh alamiah “ untuk memerangi kanker.

Jumat, 18 Desember 2009

SAHABAT

Sahabat adalah seseorang yang lebih mengerti diri kita dari pada teman. Sahabat bisa membuat kita senang dan memiliki banyak cerita tetapi terkadang sahabat juga bisa membuat kenangan buruk dalam hidup kita.

Menurut saya sahabat adalah sahabat atau bisa disebut sebagai teman dekat, dan sahabat tidak akan bisa diakhiri dengan cinta. Sahabat itu tidak untuk dimiliki, karena ia sosok pendamping yang selalu memberikan solusi disaat kita senang maupun disaat kita sedih, antara sahabat dengan sahabat harus bisa menjaga hubungan yang baik, jikalau tidak sahabat bisa menjadi seorang musuh besar bagi kita.

Sahabat yang baik adalah sahabat yang bisa menjaga perasaan kita, tidak menuntut dan tidak menyakiti kita dari belakang. Persahabatan akan terjalin jika satu sama lainnya memiliki kenyamanan untuk saling berbagi dan memberi.

Apakah selama ini anda mempunyai sahabat dimana anda dapat menjadi diri anda sendiri???

Kompleksitas Beban Psikologis

Beban psikologis merupakan masalah yang cukup berat, karena ini menyinggung dengan perasaan seseorang. Ini biasanya terjadi karena masalah yang ada dalam diri kita tidak kita coba untuk berkonsultasi kepada orang yang dapat dipercaya atau istilah lain dapat dikatakan sebagai memendam masalah.

Jika kita memiliki masalah lebih baik kita bercerita dengan seseorang yang dapat dipercaya atau bisa mencurahkan amarah anda dengan hal-hal yang positif, misalnya dengan menulis, membuat suatu karya, atau pergi ketempat-tempat wisata. Dengan begitu kita tidak mengalami beban psikologis, karena beban psikologis ini mempunyai pengaruh buruk di kehidupan kita sehari-hari, seperti misalnya tidak bisa berkonsentrasi, sulit menentukan arah hidup, dan berarah kepada kematian.

Karena seseorang yang mengalami beban psikologis cenderung berpikiran pendek dalam setiap tindakan yang dilakukan, ia merasa di kucilkan, atau merasa terbuang dari orang-orang disekitarnya. Terkadang jika seseorang sudah tidak bisa menemukan solusi dalam hidupnya, orang ini mempunyai pikiran untuk bunuh diri agar terlepas dari semua beban masalah hidupnya.

Ada cara yang paling tepat untuk menolong orang seperti ini, yakni dengan kita memberikan suatu motivasi kepadanya, kunci utamanya adalah harus tetap punya harapan, kita berusaha untuk menyakinkan bahwa kehidupan itu masih panjang dan masih ada jalan untuk memperbaiki keadaan, karena sepahit apapun hidup ini kita harus tetap menghadapinya.

Motivasi itu sendiri adalah suatu kondisi psikologis yang menimbulkan, mengarahkan, dan mempertahankan tingkah laku tertentu. Motivasi sangat berperan dalam kehidupan dan kegiatan kita. tanpa Motivasi, maka akan terasa sulit untuk mencapai perbaikan hidup. Ada berbagai cara untuk meningkatkan motivasi itu sendiri, yaitu :

1. Berikan ganjaran kepada diri sendiri untuk memperkuat tingkah laku tertentu

Contohnya : Jika kita punya motivasi lalu berhasil kita capai, maka tidak salah apabila kita memberikan hadiah untuk diri kita sendiri.

2. Tetapkan sasaran secara efektif, berusaha untuk menjadi manusia yang lebih

Baik dari hari ke hari, bukan menjadi manusia yang sempurna.

Contohnya : Jika kita ingin tobat, kita tidak langsung begitu saja langsung

Menjadi baik, tapi mesti ada beberapa tahap untuk mencapainya.

3. Aturlah Lingkungan,cermati dan kenali diri anda sebaik-baiknya,apakah anda

Tipe orang yang mudah sedih atau mudah marah.

Contohnya : Didalam ruangan yang sunyi, anda coba rebahkan badan anda,

Pejamkan mata anda, lalu berimajinasi atau merenung tentang

Diri anda,agar anda bisa dapat gambaran mengenai karakter dari

Anda sendiri.


sumber :

koran kompas hari minggu bulan november 2009

------------------------------------------selamat mencoba---------------------------------------------

MENOPAUSE

Menopause adalah Gejala yang dialami oleh wanita, ialah masa dimana seorang wanita mengalami berhentinya menstruasi atau haid. Sebagian wanita mengalami Menopause pada usia sekitar 40an sampai 50 tahun. Karena terjadi pemberhentian masa haid, ini mengakibatkan perubahan organ reproduksi wanita, terletak pada fungsi indung telurnya yang akan mempengaruhi fungsi kerja hormon.

Selain mempengaruhi fungsi kerja hormon, Menopause juga mempengaruhi keadaan psikis biasanya ditandai dengan keluhan-keluhan yang bisa mengganggu perkembangan psikisnya. Tetapi rata-rata seorang wanita menghadapi masa Menopause ini dengan biasa-biasa saja, karena bagi mereka ini merupakan siklus kehidupan yang memang harus di jalani.

Memasuki masa menopause. Mereka cemas dengan berakhirnya era reproduksi yang berarti berhentinya nafsu seksual dan fisik. Apalagi menyadari dirinya akan menjadi tua, yang berarti kecantikannya akan memudar. Seiring dengan hal itu, validitas dan fungsi organ tubuhnya akan menurun. Hal ini akan menghilangkan kebanggaannya sebagai wanita. Keadaan ini dikhawatirkannya akan memengaruhi hubungannya dengan suami maupun lingkungan sosialnya. Selain itu, usia ini sering dikaitkan dengan timbulnya penyakit kanker atau penyakit lain yang sering muncul pada saat wanita memasuki usia tua.

Gejala fisik pada saat memasuki masa Menopause ialah panas pada tubuh, keringat pada malam hari, susah tidur, terjadi iritasi pada kulit, gejala pada mulut dan gigi, penurunan daya ingat, mudah marah dan panik, serta depresi.

Sumber:

Ahmad, P. 1993. Kesalahpahaman Pada Masyaraka Terhadap Perilaku Seksual Pada

Masa Menopause. Dalam Menopause dan Penanggulangannya. Yogyakarta:

Kanisius.