Senin, 19 April 2010

Perbedaan Anak Asperger dengan Anak Autis


Secara umum performa anak Asperger Disorder hampir sama dengan anak autisme, yaitu memiliki gangguan pada kemampuan komunikasi, interaksi sosial dan tingkah lakunya. Namun gangguan pada anak Asperger lebih ringan dibandingkan anak autisme dan sering disebut dengan istilah ”High-fuctioning autism”. Hal-hal yang paling membedakan antara anak Autisme dan Asperger adalah pada kemampuan bahasa bicaranya.

Kemampuan bahasa bicara anak Asperger jauh lebih baik dibandingkan anak autisme. Intonasi bicara anak asperger cendrung monoton, ekspresi muka kurang hidup cendrung murung dan berbibicara hanya seputar pada minatnya saja. Bila anak autisme tidak bisa berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, anak asperger masih bisa dan memiliki kemauan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Kecerdasan anak asperger biasanya ada pada great rata-rata keatas. Memiliki minat yang sangat tinggi pada buku terutama yang bersifat ingatan/memori pada satu kategori. Misalnya menghafal klasifikasi hewan/tumbuhan yang menggunakan nama-nama latin.

Transisi Kesulitan Pada Gangguan Asperger


Karakteristik umum untuk anak-anak / orang dewasa dengan Sindrom Asperger adalah kesulitan yang mereka alami dengan membuat transisi, Transisi terjadi dalam Asperger lingkungan fisik anak dari saat mereka membuka mata mereka setiap pagi, yaitu sebagai contoh Dari tempat tidur ke meja makan ke ruang tamu. Dari piyama ke sekolah seragam. Dari kaki telanjang untuk kaus kaki dan sepatu.

Tanggung jawab pada kita untuk dapat mengenali setiap transisi anak-anak Asperger kita dihadapkan dengan masing-masing dan setiap hari, dan membiarkan mereka waktu untuk memproses / mengejar ketinggalan dengan lingkungan mereka. Kita juga perlu memahami bahwa pada beberapa hari untuk anak-anak Asperger kita, terlalu banyak transisi dapat mengakibatkan kelebihan beban dan kehancuran.

Kita juga harus menerima bahwa anak Asperger kita tidak akan "tumbuh keluar" dari mengalami kesulitan dengan transisi - itu akan menjadi tantangan yang selalu hadir dalam hidup mereka. Transisi kesadaran kita akan kesulitan berarti kita dapat memfasilitasi Asperger ini karakteristik dengan membiarkan waktu tambahan bagi anak-anak kita untuk proses transisi mereka. Pemahaman ini juga akan membimbing kita kapan anak Asperger kita adalah yang paling reseptif untuk mendengar instruksi atau informasi penting kita harus menanamkan kepada mereka. Dengan cara ini kita dapat meminimalkan transisi mereka kesulitan.

Karakter Gangguan Asperger


Anak dengan Gangguan Asperger ini mempunyai ketakutan, rasa takut itu terjadi pada hal yang biasa misalnya suara bunyi yang wajar seperti alat-alat elektronik, maupun dengan suara kebisingan yang terjadi ditempat keramaian. mereka juga takut dengan suatu sentuhan lembut pada bagian kulit ataupun di kepala. Biasanya anak Asperger ini menyukai aksesoris atau benda tertentu dalam segi berpakaiannya.

Selain itu jika anak asperger mengalami kegembiraan ataupun kekesalan pada dirinya, ia Cenderung menepuk-nepuk atau bergoncang-goncang, mereka sulit mengutarakan rasa apapun yang sedang di alaminya, tetapi anak asperger dapat menyadari bahwa ada yang sakit atau yang beda didalam dadanya (maksudnya adalah di dalam hatinya). Didalam komunikasi antara teman sebayanya, anak asperger lamban dalam menjawab pertanyaan seseorang, ia memperlihatkan wajah yang agak aneh atau terkadang ia terlihat sangat lucu.

Ciri mengenai Asperger


Gangguan sindrom asperger pada umumnya akan terus mengikuti perkembangan usia seseorang. Meski tidak membahayakan jiwa, gangguan itu bisa membuat anak takut berada di keramaian dan membuat anak depresi. Biasanya mereka jadi anak yang antisosial, sulit berinteraksi dengan orang lain.
Ciri yang menonjol pada anak asperger adalah mereka tidak bisa membaca kode-kode atau ekspresi wajah seseorang. Karena ketidakmampuannya itu, anak asperger dijauhi teman-temannya. Ketika anak asperger tidak mempunyai teman, lalu tidak tahu harus bersikap bagaimana untuk menghadapi sebuah situasi, dia akan merasa putus asa dan akhirnya depresi.

Kemampuan anak asperger biasanya memiliki kecerdasan yang tinggi, maka orangtua akan dengan mudah mengajarkan emosi sosial. Misalnya, mengajarkan bagaimana harus bersikap jika menghadapi situasi tertentu. anak-anak penderita sindrom asperger akan banyak terbantu oleh orangtua yang memahami dan mampu membantunya. Kemudian, mereka juga membutuhkan pendidikan yang diperuntukkan khusus bagi kebutuhannya. Selain itu, anak memerlukan latihan kemampuan untuk bersosialisasi serta terapi wicara.

Contoh Kasus Gangguan Asperger


Gangguan Asperger, di dalam Film " My name is khan "

Sinopsis Cerita...

My name is Khan bercerita tentang sosok Rizwan Khan, seorang muslim India yang sejak lahir menderita Sindrom Asperger (Asperger syndrome), sebuah gejala autisme dimana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.

Uniknya penderita sindrom ini memiliki IQ yang relatif tinggi sehingga dianggap cerdas walau terkadang minim emosi layaknya manusia normal. Bersama sang ibu yang janda (Zarina Wahab), Rizwan tinggal bersama adiknya Zakir Khan (Jimmy Shergill) di wilayah kumuh Borivali-Mumbai.

Pada usia 18 tahun, sang adik mendapatkan beasiswa untuk belajar di Amerika Serikat. Tidak berapa lama kemudian sang ibu meninggal dunia karena sesak nafas, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, sebuah pesan diberikan untuk Rizwan, sang ibu berpesan padanya untuk terus mengejar kebahagiaannya sendiri.

Zakir lalu membawa Rizwan untuk tinggal bersamanya di San Fransisco dan memberikan pekerjaan sebagai sales obat kecantikan di perusahaannya. Istri Zakir, Haseena (Sonya Jehan) seorang dosen psikologi adalah orang pertama yang merasakan “keanehan” tingkah Rizwan.

Dari situ akhirnya dideteksi kalau Rizwan menderita Sindrom Asperger.Rizwan sangat takut pada apapun yang berwarna kuning, takut terhadap orang asing, dan juga takut kepada keramaian, Lewat sejumlah terapi, Rizwan akhirnya bisa hidup mandiri di San Fransisco yang keras sebelum akhirnya jatuh cinta dengan Mandira (Kajol), janda beranak satu yang membuka salon kecantikan di San Fransisco.

Bagi Rizwan, sosok Mandira adalah salah satu bentuk kebahagiaan yang selama ini dicarinya seperti pesan sang ibu sebelum meninggal. Walaupun sempat ditentang oleh sang adik karena perbedaan agama antara Rizwan yang muslim dengan Mandira yang Hindu, namun pernikahan mereka berjalan harmonis.

Kehidupan keluarga yang harmonis antara Rizwan, Mandira dan sang anak semata wayang mereka, Sameer (Yuvaan Makaar) berubah total saat sejumlah teroris yang mengatasnamakan agama dan suku menyerang menara kembar World Trade Center di New York pada September 2001.

Sebuah peristiwa memilukan kemudian terjadi dalam keluarga kecil Rizwan dimana mereka harus kehilangan Sameer yang dibunuh secara sadis oleh teman sekolahnya karena isu rasial. Mandira yang terpukul lalu mengusir Rizwan. Mandira mengultimatum Rizwan untuk tidak boleh kembali sebelum dia memberitahu Presiden Amerika Serikat bahwa dirinya bernama Khan dan bukan teroris.

Rizwan yang putus asa karena harus berpisah dengan orang yang dicintainya lalu memulai petualangannya melintasi berbagai negara bagian Amerika Serikat demi bertemu dengan calon Presiden Barrack Obama yang sedang berkampanye keliling Amerika. Tekadnya hanya satu, memberitahu Presiden Amerika Serikat terpilih bahwa namanya adalah Khan dan dia bukan teroris.

Sebelum rizwan berhasil menemui sang presiden, Rizwan dituduh sebagai seorang teroris, ia dimasukkan ke dalam tahanan, penyiksaan pun terjadi disana.setelah ia berhasil keluar dari tahanan, Rizwan bersama Mandira berhasil menemui sang presiden, dan disaat itu Rizwan mengatakan “My name is khan, and I’m not a teroris”.

Terapi-Terapi Asperger


Sebenarnya gejala Asperger, belum bisa disembuhkan sepenuhnya, akan tetapi bisa kita tingkatkan pada kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasinya, dengan cara :

1. Temukanlah bakat, hobi, minat, kemampuan, atau keterampilan yang terpendam di dalam diri anak, dan kembangkanlah hingga optimal dan maksimal.

2. Berikanlah guru atau pembimbing terbaik untuknya. Luangkanlah waktu untuk berinteraksi bersamanya setiap hari.

3. Berilah mereka apresiasi dan dukungan yang tulus dan sepenuh hati.

4. Jangan pernah melukai hati mereka dengan mengejek hasil karya atau kemampuan mereka meski hanya sekali.

5. Jangan pernah memotivasi atau mengapresiasi mereka dengan kata-kata bernada hinaan, cacian, ejekan, atau kata-kata negatif lainnya.

6. Ajarilah anak untuk mau berinteraksi, bergaul, bermain dengan anak sebaya atau seusianya. Libatkan anak di dalam klub bermain, sering diajak di dalam forum diskusi/debat. Bila perlu, orang tua dapat mengajak teman bermain (yang seusia) anaknya untuk mau diajak bermain ke rumah.

7. Buatlah jadwal belajar (di sekolah/rumah) yang tidak kaku, tetap dan tidak sering diubah-ubah, agar tidak membingungkan anak.

8. Idealnya, anak itu dibimbing oleh guru yang sama atau yang benar-benar telah akrab, tidak berganti-ganti guru.

9. Guru dan orang tua hendaknya ikut memilihkan teman bergaul dan bermain yang cocok untuknya.

10. Ajarilah anak untuk mengingat frase tertentu, misalnya untuk membuka percakapan, latihlah mengucapkan, “Apa kabar?” atau, “Selamat pagi!”

11. Latihlah anak untuk berani bertanya apapun, trmasuk tentang instruksi yang membingungkan agar diulangi dengan sederhana, jelas, dan tertulis.

12. Ajarilah anak untuk berani mengatakan atau mengakui jika mereka tidak mengetahui jawabannya atau belum memahami sesuatu.

13. Ajarilah anak secara bertahap dan perlahan namun jelas dan mendetail; tentang gaya bahasa, metafora, perumpamaan, peribahasa, bahasa isyarat, dan interpretasi lainnya yang kompleks dan rumit.

14. Berhentilah sejenak bila Anda menginstruksikan serentetan tugas. Misalnya: ambillah buku…..duduklah disini…..tulislah “mama”…..

15. Latihlah dan biasakanlah anak untuk menahan diri dari menyurakan setiap ide, pikiran, atau niatnya.

16. Bermain peran (role-playing) dapat membantu anak dengan gangguan Asperger untuk memahami perspektif, sudut pandang, paradigma, pikiran, dan perasaan orang lain. Latihlah dan biasakanlah anak untuk berhenti sejenak dan berpikir bagaimana perasaan orang lain sebelum sang anak bertindak dan berbicara.

17. Beberapa anak dengan gangguan Asperger memiliki kemampuan berpikir visual yang bagus. Mereka dapat dilatih untuk memvisualisasikan ide atau pikiran mereka dengan (dibantu) gambar, diagram, simbol, atau analog visual lainnya.

18. Dianjurkan pula untuk melatih atau membiasakan anak untuk menggambarkan atau menuliskan apa yang telah dilihat, diingat, dialami, atau apa yang diinginkannya.

Gejala-gejala Asperger


Gejala-gejala Asperger secara umum terbagi menjadi :


a. Gangguan Keterampilan Sosial

Subjek dengan gangguan Asperger ini pada umumnya mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan seringkali kaku dalam kondisi social. Secara garis besarnya subjek dengan gangguan Asperger ini sulit untuk menjalin suatu hubungan pertemanan.

b. Perilaku Eksentrik atau Kebiasaan yang berulang-ulang

Subjek dengan gangguan Asperger ini kemungkinan melakukan gerakan yang berulang-ulang, seperti contohnya meremas-remas sesuatu dan memutar-mutarkan jari tangannya.

c. Ritual yang tidak biasa

Subjek dengan gangguan Asperger ini kemungkinan mengembangkan ritual-ritual yang berbeda dari orang-orang normal, seperti misalkan dalam hal berpakaian, Orang-orang normal dalam hal berpakaian dimulai dari baju dahulu lalu celana, tetapi Subjek melakukannya dengan cara berbeda yaitu mulai dari celana lalu setelah itu bajunya.

d. Kesulitan Komunikasi

Subjek dengan gangguan Asperger ini kemungkinan pada saat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain dia tidak melakukan kontak mata. Subjek mungkin bermasalah dengan menggunakan ekspresi dan gerak tubuh serta kesulitan untuk memahami bahasa tubuh. Selain dari itu, Subjek cenderung bermasalah memahami bahasa dalam suatu konteks.

e. Keterbatasan Ketertarikan

Subjek dengan gangguan Asperger ini kemungkinan memiliki ketertarikan kepada sesutau yang lebih intens bahkan bisa dibilang terobsesi terhadap beberapa bidang, seperti Jadwal olahraga, misalnya jadwal pertandingan sepak bola.

f. Masalah Koordinasi

Subjek dengan gangguan Asperger ini telihat Ceroboh dan sangat kaku.

g. Berbakat

Subjek dengan gangguan Asperger ini sangat berbakat dalam bidang tertentu,seperti fisika, biologi dan matematika.

Sindrom Asperger


Menurut Para ahli, Para penderita Gangguan Asperger memiliki kondisi struktural otak secara keseluruhan lebih baik dibandingkan dengan penderita Autisme. Sindrom Asperger ini banyak disebut dengan Varian dari autisme yang lebih ringan. Bagi penderita Asperger ini terkadang akan menetap seumur hidup tetapi gejala ini dapat dikurangi dan diperbaiki dalam kurun waktu tertentu.

Anak-anak dengan Sindrom Asperger, biasanya sangat sulit menampilkan ekspresi diwajahnya serta kurang peka dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh orang lain. Kemungkinan anak dengan gangguan Asperger ini mereka merasa nyaman dengan rutinitas tertentu yang harus dilakukan setiap hari serta sensitif terhadap stimulasi sensori tertentu dan juga terlambatnya kemampuan motorik, ceroboh, minat yang terbatas, dan perhatian yang berlebihan terhadap kegiatan tertentu.

Menurut Dokter spesialis anak konsultan Neurologi, menjelaskan bahwa Sindrom Asperger ialah gangguan perkembangan dalam bersosialisasi, sulit menerima perubahan, suka melakukan hal yang sama secara berulang-ulang, dan terobsesi lalu sibuk sendiri dengan aktifitas yang menurutnya menarik perhatian.

Secara keseluruhan, anak yang mengalami gangguan Asperger ini, mampu melakukan kegiatan sehari-hari, tetapi terlihat sebagai subjek yang kurang bersosialisasi. Gangguan ini pada umumnya akan mengikuti perkembangan usia, namun tidak membahayakan diri subjek tetapi dapat membuat subjek takut pada tempat keramaian dan akan membuat subjek menjadi depresi.

Sejarah Asperger


Gangguan Asperger berasal dari nama Hans Asperger, seorang dokter spesialis anak asal kota Wina, Austria. Pada tahun 1940, Asperger ialah orang pertama yang menggambarkan pola perilaku khusus pada pasien-pasiennya, terutama pasien laki-laki.

Asperger memperhatikan, meskipun anak laki-laki tersebut memiliki tingkat intelegensia yang normal serta kemampuan bahasa yang baik, namun mereka memiliki kekurangan dalam kemampuan bersosialisasi. Umumnya mereka tidak mampu berkomunikasi secara efektif serta kemampuan koordinasi yang kurang baik

Pengertian Asperger


Gangguan Asperger merupakan salah satu jenis gangguan dari gangguan perkembangan pervasif disamping dari gangguan autisme. Gangguan ini ditandai dengan adanya kesulitan dalam menjalin relasi sosial yang timbal balik, serta perilaku dan minat yang terbatas.

Gangguan Asperger ini terkadang seringkali tidak dijumpai adanya keterlambatan kemampuan bicara atau berbahasa reseptif yang ditampakkan oleh subjek.

Kemampuan Kognisi, keterampilan menolong diri sendiri dan keingintahuan terhadap lingkungan sekitarnya masih digolongkan cukup baik. Untuk mendiagnosis gangguan Asperger ini biasanya ditegakkan setelah subjek duduk di bangku sekolah.